Hanya teringat, Sabtu pagi hampir seminggu yang lalu. Hampir tiga jam berdiri menunggu seorang yang punya bagian nama yang sama dengan penyanyi lagu ini. Diantara pasti dan tidak pasti , karena hanya berbekal ingatan tentang kebiasaannya meninggalkan Jakarta serta hitungan jadwal kerjanya dan berdoa jika memang saya bisa menemukannya diantara ribuan orang yang lalu lalang di Bandara, berarti Tuhan menjawab doa saya. Dan pada akhirnya saya menemukannya.
Entah rasanya mengapa sulit melepas gengaman dan ingatan saya tentang dia.
Dia yang bertahun-tahun saya doakan, dia yang bahkan sebelum kami kenal dan bertemu pernah mampir di mimpi saya. Bukannya saya cenayang, atau orang yang bisa baca nasib dan pikiran. Tapi entah kenapa hati kecil saya bilang, "Itu Dia".saat itu yang saya pikirkan hanya bertemu dengan dia. Bukan untuk apa-apa, tapi untuk menyelesaikan segala pertentangan dengan diri saya sendiri. Toh pada akhirnya pun saya tau dia akan pergi, dan mungkin tidak akan pernah menoleh dan ingat pada saya lagi..Meskipun dia tau , saat itu hanya dia yang ada di hati saya.
Singkat cerita setelah bertemu dengannya. Hati saya sedikit lega melepasnya.Dia tau saya sayang dia, dan saya tau dia sayang saya, meskipun tidak jelas sebagai apa.Yang saya pikirkan sekarang fight dengan hidup saya, mengejar semua mimpi saya yang dulu sempat absurd dan saya tinggalkan.
Dalam perjalanan pulang setelah menemuinya di Bandara, Lagu ini di putar, entah kenapa liriknya serupa dengan kisah saya dan dia, dengan penyanyi yang punya nama sama dengan dia, dan dengan background video clip bernuansa salju di jepang, yang entah kebetulan sama seperti mimpinya. dan lagu ini punya judul sama seperti yang dia lakukan di hidup saya. Pamit.
